BAB
I:
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Sumber daya alam adalah unsur lingkungan yang terdiri atas sumberdaya alam
hayati, sumberdaya alam non hayati dan sumberdaya buatan, merupakan salah satu
aset yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Sebagai
modal dasar pembangunan sumberdaya alam harus dimanfaatkan sepenuh-penuhnya
tetapi dengan cara-cara yang tidak merusak, bahkan sebaliknya, cara-cara yang
dipergunakan harus dipilih yang dapat memelihara dan mengembangkan agar modal
dasar tersebut makin besar manfaatnya untuk pembangunan lebih lanjut di masa
mendatang.
Dalam memanfaatkan sumber daya alam, manusia perlu
berdasar pada prinsip ekoefisiensi. Artinya tidak merusak ekosistem,
pengambilan secara efisien dalam memikirkan kelanjutan SDM. Pembangunan yang
berkelanjutan bertujuan pada terwujudnya keberadaan sumber daya alam untuk
mendukung kesejahteraan manusia. Maka prioritas utama pengelolaan adalah upaya
pelestarian lingkungan, supaya dapat mendukung kehidupan makhluk hidup. Bila sumber
daya alam rusak atau musnah kehidupan bisa terganggu.
1.2.
Rumusan Masalah
·
Apa yang dimaksud
dengan Sumber Daya Alam?
·
Apa sajakah
sumber daya alam di Indonesia?
·
Apa sajakah
sumber daya alam dan pertumbuhan ekonomi?
·
Bagaimana
pemanfaatan sumber daya hayati dan non hayati?
·
Apa Landasan
Kebijaksanaan Pengelolaan Sumber Daya Alam?
·
Apa karakteristik
ekologi sumber daya alam?
·
Apa saja daya
Dukung Lingkungan?
·
Apa saja
keterbatasan Kemampuan manusia?
1.3.
Tujuan Penulisan
Tujuan pembuatan
makalah ini, selain untuk memenuhi tugas Pengantar Lingkungan (SoftSkill), juga
untuk menambah wawasan mengenai sumber daya alam dan pemanfaatannya.
BAB II:
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Sumber
Daya Alam
Sumber daya alam (biasa disingkat SDA)
adalah segala sesuatu yang berasal dari alam yang dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan hidup manusia. Yang tergolong di
dalamnya tidak hanya komponen biotik, seperti hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme, tetapi juga komponen abiotik, seperti minyak bumi, gas alam, berbagai jenis logam, air, dan tanah. Inovasi teknologi, kemajuan peradaban dan populasi manusia, serta revolusi
industri telah membawa
manusia pada era eksploitasi sumber daya alam sehingga persediaannya terus
berkurang secara signifikan, terutama pada satu abad belakangan ini. Sumber daya alam mutlak diperlukan untuk
menunjang kebutuhan manusia, tetapi sayangnya keberadaannya tidak tersebar
merata dan beberapa negara seperti Indonesia, Brasil, Kongo, Maroko, dan berbagai negara di Timur Tengah memiliki kekayaan alam
hayati atau nonhayati yang sangat berlimpah. Sebagai contoh, negara di kawasan Timur Tengah memiliki persediaan gas alam sebesar sepertiga dari
yang ada di dunia dan Maroko sendiri memiliki persediaan senyawa fosfat sebesar setengah dari
yang ada di bumi. Akan tetapi, kekayaan sumber daya alam ini seringkali tidak
sejalan dengan perkembangan ekonomi di negara-negara
tersebut.
Pada umumnya, sumber daya alam berdasarkan sifatnya dapat
digolongkan menjadi SDA yang dapat diperbaharui dan SDA tak dapat diperbaharui.
SDA yang dapat diperbaharui adalah kekayaan alam yang dapat terus ada selama
penggunaannya tidak dieksploitasi berlebihan. Tumbuhan, hewan, mikroorganisme,
sinar matahari, angin, dan air adalah beberapa contoh SDA terbaharukan.
Walaupun jumlahnya sangat berlimpah di alam, penggunannya harus tetap dibatasi
dan dijaga untuk dapat terus berkelanjutan. SDA tak dapat diperbaharui adalah
SDA yang jumlahnya terbatas karena penggunaanya lebih cepat daripada proses
pembentukannya dan apabila digunakan secara terus-menerus akan habis. Minyak
bumi, emas, besi, dan berbagai bahan tambang lainnya pada umumnya memerlukan
waktu dan proses yang sangat panjang untuk kembali terbentuk sehingga jumlahnya
sangat terbatas., minyak bumi dan gas alam pada umumnya berasal dari sisa-sisa
hewan dan tumbuhan yang hidup jutaan tahun lalu, terutama dibentuk dan berasal
dari lingkungan perairan.Perubahan tekanan dan suhu panas selama jutaaan tahun ini
kemudian mengubah materi dan senyawa organik tersebut menjadi
berbagai jenis bahan tambang tersebut.
2.2. Sumber Daya
Alam di Indonesia
Indonesia merupakan negara
dengan tingkat biodiversitas tertinggi kedua di dunia setelah Brazil. Fakta
tersebut menunjukkan tingginya keanekaragaman sumber daya alam hayati yang
dimiliki Indonesia dan hal ini, berdasarkan Protokol Nagoya, akan menjadi tulang
punggung perkembangan ekonomi yang berkelanjutan
(green economy). Protokol Nagoya sendiri merumuskan tentang pemberian
akses dan pembagian keuntungan secara adil dan merata antara pihak pengelola
dengan negara pemilik sumber daya alam hayati, serta memuat penjelasan mengenai
mekanisme pemanfaatan kekayaan sumber daya alam tersebut.
Kekayaan alam di
Indonesia yang melimpah terbentuk oleh beberapa faktor, antara lain:
- Dilihat dari sisi astronomi, Indonesia terletak pada daerah tropis yang
memiliki curah hujan yang
tinggi sehingga banyak jenis tumbuhan yang dapat hidup dan tumbuh dengan
cepat.
- Dilihat dari sisi geologi, Indonesia terletak pada titik
pergerakan lempeng tektonik sehingga banyak terbentuk pegunungan yang
kaya akan mineral.
- Daerah perairan di Indonesia kaya sumber makanan bagi
berbagai jenis tanaman dan hewan laut, serta mengandung juga berbagai
jenis sumber mineral.
Tingginya tingkat biodiversitas Indonesia ditunjukkan dengan adanya 10%
dari tanaman berbunga yang dikenal di
dunia dapat ditemukan di Indonesia, 12% dari mamalia, 16% dari hewan reptil, 17% dari burung, 18% dari jenis terumbu karang, dan 25% dari hewan
laut. Di bidang agrikultur, Indonesia juga terkenal
atas kekayaan tanaman perkebunannya, seperti biji
coklat, karet, kelapa sawit, cengkeh, dan bahkan kayu yang banyak
diantaranya menempati urutan atas dari segi produksinya di dunia.
Sumber daya alam di Indonesia tidak terbatas pada kekayaan hayatinya saja.
Berbagai daerah di Indonesia juga dikenal sebagai penghasil berbagai jenis
bahan tambang, seperti petroleum, timah, gas alam, nikel, tembaga, bauksit, timah, batu bara, emas, dan perak. Di samping itu,
Indonesia juga memiliki tanah yang subur dan baik
digunakan untuk berbagai jenis tanaman. Wilayah perairan yang
mencapai 7,9 juta km2 juga menyediakan potensi alam yang sangat
besar.
2.3. Sumber Daya Alam dan
Pertumbuhan Ekonomi
Semakin cepat pertumbuhan ekonomi akan semakin banyak
barang sumber daya yang diperlukan dalam proses produksi. Pada gilirannya akan
mengurangi tersedianya sumber daya alam yang ada di dalam bumi karena barang
sumber daya itu harus diambil dari tempat persediaan sumber daya alam. Dengan
demikian dapat dikatakan ada hubungan yang positif antara jumlah dan kuantitas
barang sumber daya dan pertumbuhan ekonomi, taetapi sebaliknya ada hubungan
yang negatif antara pertumbuhan ekonomi dan tersedianya sumber daya alam yang
ada di dalam bumi.
Antara pertumbuhan ekonomi dan persediaan sumberdaya
mempunyai hubungan yang negatif artinya semakin cepat pertumbuhan ekonomi suatu
perekonomian akan semakin menipis tersedianya sumberdaya alam di negara yang
bersangkutan. Pembangunan berwawasan lingkungan adalah pembangunan yang
memperlakukan sumberdaya alam dengan melihat hasil positif maupun negatifnya.
Sesungguhnya ada dua pola penting dalam melaksanakan pembangunan yang
didasarkan atas Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) dan pola pembangunan yang
didasarkan atas Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
Terdapat hubungan yang positif antara pembangunan ekonomi dan pencemaran lingkungan,
semakin giat pembangunan ekonomi maka semakin tinggi pula derajat pencemaran
lingkungan.
2.4. Pemanfaatan
Sumber Daya Alam Hayati dan Non Hayati
Jenis sumber daya ini termasuk sumber daya alam dari
jenisnya. Pengertian sumber daya alam hayati adalah suatu sumber daya alam yang
asalnya dari makhluk hidup (biotik). Sedangkan sumber daya alam non hayati
adalah sumber daya alam dari makhluk tak hidup (abiotik).
·
Sumber daya alam hayati dan contohnya
Negara Indonesia kita tercinta yang sangat luas ini
memiliki beragan jenis makhluk hidup. Bahkan ditemukan ikan hiu maupun ikan
paus yang bisa ditemukan di daerah Nusa Tenggara pada waktu musim peralihan.
Banyak hewan atau fauna yang hanya bisa ditemui di Indonesia seperti Komodo
yang ada di pulau komodo dan sekitarnya dan burung cenderawasih dengan sebutan
burung dari surga yang hanya ada di Papua.
Contoh sumber daya alam hayati adalah
Dari jenis tumbuhan:
1. Hutan yang bisa dimanfaatkan oleh manusia untuk membangun rumah, gedung
dan lainnya.
2. Berbagai jenis tanaman buah yang bisa memenuhi kebutuhan gizi setiap
individu.
3. Berbagai jenis tanaman makanan pokok pengganti nasi seperti jagung,
singkong, ubi, dan talas.
4. Berbagai jenis sayuran yang bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari kita
dalam asupan gizi.
5. Tersedia berbagai tanaman rempah-rempah seperti pala, merica, ketumbar,
kayu manis, dan cengkih sebagai bumbu masakan.
6. Tersedia berbagai tanaman obat tradisional seperti jake, kunyit, dan
temulawak.
Contoh sumber daya alam hayati dari jenis hewan:
1. Hewan seperti sapi dan kerbau bisa dimanfaatkan membantuk pekerjaan
petani seperti membajak sawah.
2. Kuda digunakan sebagai alat trasportasi seperti andong atau dokar.
3. Ayam dapat memenuhi kebutuhan konsumsi daging.
4. Kebutuhan susu dapat terpenuhi dari susu sapi dan susu kambing etawa.
Manfaat sumber daya alam hayati.
Sumber daya alam hayati berasal dari hewan (fauna) dan tumbuhan (flora)
memiliki banyak manfaat yaitu:
1. Manfaat bidang ekonomi: ikan tuna, udang, dan cumi-cumi yang diekspor ke
luar negeri dapat menambah devisa negara. Jenis kayu yang dibuat sebagai mebel
dan ukiran juga dapat di ekspor. Masyarakat yang menaman tanaman di kebun
masing-masing juga dapat menjual kayu untuk menambah penghasila keluarga.
Petani juga menanam sayuran dan tanaman palawija untuk kebutuhan keluarga dan
di jual sehingga meningkatkan perekonomian.
2. Manfaat bidang lingkungan.
Hutan dapat mengurangi pemanasan global karena mengubah gas karbondioksida
sebagai oksigen.
3. Manfaat bidang wisata. Banyak sekali di Indonesia memiliki wisata hutan
dan wisata keindahan hewan laut dan terumbu karang.
4. Manfaat bidang makanan. Jenis sayuran dan jenis hewan yang diambil
dagingnya bisa memenuhi kebutuhan makanan sehari-hari.
Sumber daya alam adalah bahan baku yang berguna yang kita dapatkan dari Bumi. Mereka terjadi secara alami, yang berarti bahwa manusia tidak dapat membuat sumber daya alam. Sebaliknya, kita menggunakan dan memodifikasi sumber daya alam dengan cara-cara yang bermanfaat bagi kita.
Lingkungan abiotik adalah semua benda mati di permukaan bumi yang
bermanfaat dan berpengaruh dalam kehidupan manusia serta mahluk hidup lainnya.
contoh lingkungan abiotik, misalnya tanah, air, udara, dan sinar matahari dan
Bahan Tambang. Berikut ini salah satu contoh sumber daya alam abiotik :
1) Air
1) Air
Air adalah salah
satu Sumber Daya Alam Abiotik yang tidak bisa habis,melainkan bisa berkurang.
Air juga berfungsi sebagai penghidup makhluk hidup yakni Manusia,Hewan dan Tumbuhan.
Selain untuk diminum,air juga bisa di buat Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
Yakni yang berfungsi menghasilkan aliran listrik yang di sebabkan oleh arus
air. Biasanya terdapat pada Waduk Waduk.
2) Tanah
2) Tanah
Tanah adalah Sumber Daya Alam Abiotik yang sangat penting karena banyak manfaat yang di dapat dari tanah,mulai dari bahan bangunan sampai kerajinan tanah liat. Perlu kita ketahui bahwa Sumber Daya ini dapat habis juga,dan kita perlu menjaga dan mengambil seperlunya. Karena Tanah ini tidak bisa di perbarui.
3) Udara
Udara Adalah Sumber Daya yang sangat penting,sebab udara mengandung oksigen yang tentunya untuk bernafas makhluk hidup yang ada di bumi. TIdak hanya Oksigen,udara juga mengandung karbon dioksida. Karbon dioksida terjadi karena udara yang tercemar oleh lingkungan yang berasal dari pabrik,knalpot dan lain2. Selain itu udara juga bisa dimanfaatkan untuk PLTU ( Pembangkit Listrik Tenaga Udara).
4) Sinar matahari
Sinar Matahari Juga termasuk Sumber Daya Alam yang sangat penting bagi jagad raya ini,karena sinar matahari inilah yang menghidupi makhluk hidup,mulai dari manusia hewa dan tumbuhan. Tumbuhan juga memerlukan sinar matahari agar bisa ber fotosintesis. Adapun Kegunaan Sinar Matahari ini Yakni Sebagai PLTS ( Pembangkit Listrik Tenaga Surya).
5) Bahan Tambang
Bahan Tambang Adalah Sumber Daya Alam yag memiliki banyak manfaat,seperti halnya dengan Emas yang digunakan untuk perhiasan,Batu Bara di Gunakan untuk PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) dan masih banyak lagi. Bahan Tambang juga bisa habis jika tidak d lestarikan alias di ambil terus menerus,seperti halnya dengan minyak bumi.
Pelastarian Sumber Daya Alam Abiotik ini juga perlu,terutama pada udara dan air yang menjadi sumber kehidupan makhluk hidup. Kita juga bisa belajar pelestarian alam di berbagai LBB salah satunya yakni SSC (Sony Sugema College) yang mana mengajarkan di bidang biologi dan geografi yang mana akan di beritahu tata cara melestarikan alam.
2.5. Landasan
Kebijaksanaan Pengelolaan Sumber Daya Alam
Pemanfaatan SDA
secara berlebihan tanpa memperhatikan aspek pelestariannya dapat meningkatkan
tekanan-tekanan terhadap kualitas lingkungan hidup yang pada akahirnya akan
mengancam swasembada atau kecukupan pangan semua penduduk di Indonesia. Oleh
karena peran pemerintah dalam memberikan kebjakan tentang peraturan pengelolaan
SDA menjadi hal yang penting sebagai langkah menjaga SDA yang berkelanjutan.
Kebijakan yang di
buat oleh pemerintah tidak hanya ditetapkan untuk dilaksanakan masyarakat tanpa
pengawasan lebih lanjut dari pemerintah. Pemerintah memiliki peran agar
kebijakan tersebut diterapkan sebagaimana mestinya oleh masyarakat. Sesuai
dengan Undang-undang 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan PP No. 25
Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah
Otonom, dalam bidang lingkungan hidup memberikan pengakuan politis melalui
transfer otoritas dari pemerintah pusat kepada daerah:
1. Meletakkan daerah pada
posisi penting dalam pengelolaan lingkungan hidup.
2. Memerlukan peranan lokal
dalam mendesain kebijakan.
3. Membangun hubungan
interdependensi antar daerah.
4. Menetapkan pendekatan
kewilayahan.
2.6. Karakteristik Ekologi Sumber Daya Alam
Untuk menjamin
keberlanjutan fungsi layanan sosial-ekologi alam dan keberlanjutan sumberdaya
alam dalam cakupan wilayah yang lebih luas maka pendekatan perencanaan SDA
dengan instrumen penataan ruang harus dilakukan dengan mempertimbangkan bentang
alam dan kesatuan layanan ekosistem, endemisme dan keterancaman kepunahan flora-fauna,
aliran-aliran energi sosial dan kultural, kesamaan sejarah dan konstelasi
geo-politik wilayah.
Hampir bisa dipastikan bahwa setiap ekosistem
bisa jadi akan membutuhkan sistem pengelolaan SDA yang berbeda dari ekosistem
di wilayah lain.
Keberhasilan
kombinasi beberapa pendekatan seperti ini membutuhkan partisipasi politik yang
tinggi dari masyarakat adat dalam proses penataan ruang dan penentuan kebijakan
pengelolaan SDA di wilayah ekosistem. Semakin tinggi partisipasi politik dari
pihak-pihak berkepentingan akan menghasilkan rencana tata ruang yang lebih
akomodatif terhadap kepentingan bersama yang “intangible” yang dinikmati
bersama oleh banyak komunitas yang tersebar di seluruh wilayah ekosistem
tersebut, seperti jasa hidrologis.
Kondisi seperti
ini bisa diciptakan dengan pendekatan informal, misalnya dengan membentuk
“Dewan Konsultasi Multi-Pihak tentang Kebijakan Sumber Daya Alam
Wilayah/Daerah” atau “Forum Multi-Pihak Penataan Ruang Wilayah/Daerah” yang
berada di luar struktur pemerintahan tetapi secara politis dan hukum memiliki
posisi cukup kuat untuk melakukan intervensi kebijakan.
Lingkungan secara alami memiliki kemampuan
untuk memulihkan keadaannya, Pemulihan keadaan ini merupakan suatu prinsip
bahwa sesungguhnya lingkungan itu senantiasa arif menjaga keseimbangannya.
Apabila bahan pencemar berakumulasi terus
menerus dalam suatu lingkungan, sehingga lingkungan tidak punya kemampuan alami
untuk menetralisasinya yang mengakibatkan perubahan kualitas. Pokok
permasalahannya adalah sejauh mana perubahan ini diperkenankan.
Tanaman tertentu menjadi rusak dengan adanya
asap dari suatu pabrik, tapi tidak untuk sebahagian tanaman lainnya. Contoh :
dengan buangan air pada suatu sungai mengakibatkan peternakan ikan mas tidak
baik pertumbuhannya, tapi cukup baik untuk ikan lele dan ikan gabus.
Keterbatasan
Kemampuan Manusia, Manusia sebagai pengolah sumber daya alam dituntut
semaksimal mungkin untuk mengolah sumber daya alam. Tapi banyak diantara
manusia tersebut yang tidak mampu untuk mengolah sumber daya alam yang telah
tersedia yang mengakibatkan negara kita selalu tertinggal dari Negara-negara
lain diluar sana yang sudah maju.
Padahal negara-negara tersebut tidaklah
memiliki sumber daya alam sebanyak yang kita punya ,tpi mereka sselalu dapat
mengolah setiap sumber daya alam yang telah tersedia di Negara mereka yang
membuat negara mereka terus maju.
Maka dari itu yang harus kita lakukan adalah kita harus lebih meningkatkan sumber daya manusia atau kemampuan dari masyarakat kita agar bisa memaksimalkan atau mengolah sumber daya alam kita yang begitu melimpah ini. Bukan mustahil jika kita bisa mengolahnya ,kita akan seperti Negara-negara yang telah maju atau bahkan melebihi mereka.
Maka dari itu yang harus kita lakukan adalah kita harus lebih meningkatkan sumber daya manusia atau kemampuan dari masyarakat kita agar bisa memaksimalkan atau mengolah sumber daya alam kita yang begitu melimpah ini. Bukan mustahil jika kita bisa mengolahnya ,kita akan seperti Negara-negara yang telah maju atau bahkan melebihi mereka.
2.7. Daya Dukung Lingkungan
Daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk
mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lain. Penentuan daya dukung
lingkungan hidup dilakukan dengan cara mengetahui kapasitas lingkungan alam dan
sumber daya untuk mendukung kegiatan manusia/penduduk yang menggunakan ruang
bagi kelangsungan hidup. Besarnya kapasitas tersebut di suatu tempat
dipengaruhi oleh keadaan dan karakteristik sumber daya yang ada di hamparan
ruang yang bersangkutan. Kapasitas lingkungan hidup dan sumber daya akan
menjadi faktor pembatas dalam penentuan pemanfaatan ruang yang sesuai.
Daya dukung
lingkungan hidup terbagi menjadi 2 (dua) komponen, yaitu kapasitas penyediaan
(supportive capacity) dan kapasitas tampung limbah (assimilative capacity).
Dalam pedoman ini, telaahan daya dukung lingkungan hidup terbatas pada
kapasitas penyediaan sumber daya alam, terutama berkaitan dengan kemampuan
lahan serta ketersediaan dan kebutuhan akan lahan dan air dalam suatu
ruang/wilayah. Oleh karena kapasitas sumber daya alam tergantung pada
kemampuan, ketersediaan, dan kebutuhan akan lahan dan air, penentuan daya
dukung lingkungan hidup dalam pedoman ini dilakukan berdasarkan 3 (tiga)
pendekatan, yaitu:
a) Kemampuan lahan untuk alokasi pemanfaatan
ruang.
b) Perbandingan antara ketersediaan dan
kebutuhan lahan.
c) Perbandingan antara ketersediaan dan
kebutuhan air.
Agar pemanfaatan
ruang di suatu wilayah sesuai dengan kapasitas lingkungan hidup dan sumber
daya, alokasi pemanfaatan ruang harus mengindahkan kemampuan lahan.
Perbandingan antara ketersediaan dan kebutuhan akan lahan dan air di suatu
wilayah menentukan keadaan surplus atau defisit dari lahan dan air untuk
mendukung kegiatan pemanfaatan ruang. Hasil penentuan daya dukung lingkungan
hidup dijadikan acuan dalam penyusunan rencana tata ruang wilayah. Mengingat
daya dukung lingkungan hidup tidak dapat dibatasi berdasarkan batas wilayah
administratif, penerapan rencana tata ruang harus memperhatikan aspek
keterkaitan ekologis, efektivitas dan efisiensi pemanfaatan ruang, serta dalam
pengelolaannya memperhatikan kerja sama antar daerah.
Status daya dukung lahan diperoleh dari
pembandingan antara ketersediaan lahan (SL) dan kebutuhan lahan (DL).Penentuan
daya dukung lahan dilakukan dengan membandingkan ketersediaan dan kebutuhan
lahan.
i. Bila SL > DL , daya dukung lahan
dinyatakan surplus.
ii. Bila SL < DL, daya dukung lahan
dinyatakan defisit atau terlampaui.
Di dalam
Ketentuan Umum UU RI no 23 tahun 1997 Pasal 1 Ayat 6 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup, disebutkan bahwa daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan
lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lain.
Konsep tentang daya dukung sebenarnya berasal dari pengelolaan hewan ternak dan
satwa liar.
2.8. Keterbatasan Kemampuan Manusia
Setiap kegiatan
manusia di alam ini, pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
manusia. Kegiatan manusia yang meningkat dan juga jumlah penduduk yang terus
bertambah juga akan memanfaatkan penggunaan sumber daya alam sebagai sumber
energi dan hara yang dapat mengganggu sistem energi dan sistem hara dalam
lingkungan.
Lingkungan juga
mempunyai potensi untuk menyembuhkan kembali sistemnya apabila gangguan
tersebut tidak melebihi daya dukung lingkungan, sedangkan bila terlampaui maka
mulai terjadi masalah lingkungan karena kualitasnya akan menurun bahkan sampai
rusak dan tidak dapat diperbaiki kembali atau lingkungan telah tercemar.
Lingkungan yang
tercemar akan mengurangi kemanfaatannya bagi kehidupan makhluk, terutama
manusia. Untuk itu sumber pencemaran harus dikenali dan kemudian dikendalikan.
Salah satu upaya dalam pengelolaan lingkungan adalah mengatur beban pencemaran
dari sumbernya baik sumber pencemaran udara, air maupun limbah padat sehingga
informasi tentang besarnya beban pencemaran darisetiap sumber amat berguna
dalam upaya pengelolaan lingkungan tersebut.
BAB III:
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Sumber daya alam
berdasarkan sifatnya dapat digolongkan menjadi SDA yang dapat diperbaharui dan
SDA tak dapat diperbaharui. SDA yang dapat diperbaharui merupakan kekayaan alam
yang dapat terus ada selama penggunaannya tidak dieksploitasi berlebihan.
Seperti Tumbuhan, hewan, mikroorganisme, sinar matahari, angin, dan air adalah
beberapa contoh SDA terbaharukan. Meskipun jumlahnya sangat berlimpah di alam,
penggunannya harus tetap dibatasi dan dijaga untuk dapat terus berkelanjutan.
SDA tak dapat diperbaharui adalah SDA yang jumlahnya terbatas karena
penggunaanya lebih cepat daripada proses pembentukannya dan apabila digunakan
secara terus-menerus akan habis. Minyak bumi, emas, besi, dan berbagai bahan
tambang lainnya pada umumnya memerlukan waktu dan proses yang sangat panjang
untuk kembali terbentuk sehingga jumlahnya sangat terbatas., minyak bumi dan
gas alam pada umumnya berasal dari sisa-sisa hewan dan tumbuhan yang hidup
jutaan tahun lalu, terutama dibentuk dan berasal dari lingkungan
perairan.Perubahan tekanan suhu panas, selama jutaaan tahun ini kemudian
mengubah materi senyawa organik tersebut menjadi berbagai jenis bahan tambang
tersebut.
3.2. Saran
Ekologi Sumber Daya Alam sangatlah penting maka dari itu kita harus bisa
menjaga dan melestarikan semaksimal mungkin agar ekologi dan sumber daya alam
tetap terjaga. Kita sebagai penerus bangsa harus sadar akan ekologi sumber daya
alam. Oleh karena itu kita harus bisa memanfaatkan SDA dengan sebaik-baiknya
sesuai dengan kebutuhan, jangan terlalu berlebihan. Karena kelak anak cucu kita
pasti memerlukan SDA untuk kelangsungan hidupnya.
BAB IV:
DAFTAR PUSTAKA