BAB I:
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Ilmu lingkungan
adalah salah satu ilmu yang mengintegrasikan berbagai ilmu yang mempelajari
jasad hidup (termasuk manusia) dengan lingkungannya, antara lain aspek sosial,
ekonomi, kesehatan, pertanian, sehingga ilmu ini dapat dikatakan sebagai poros,
tempat berbagai azas dan konsep berbagai ilmu yang saling terkait satu sama
lain untuk mengatasi masalah hubungan antara jasad hidup dengan lingkungannya.
Azas didalam suatu
ilmu pada dasarnya merupakan penyamarataan kesimpulan secara umum, yang
kemudian digunakan sebagai landasan untuk menguraikan gejala (fenomena) dan
situasi yang lebih spesifik. Azas dapat terjadi melalui suatu penggunaan dan
pengujian metodologi secara terus menerus dan matang, sehingga diakui
kebenarannya oleh ilmuwan didunia ini. Tetapi ada pula azas yang hanya diakui
oleh sekelompok ilmuwan tertentu saja, karena azas ini hanya merupakan
penyamarataan secara empiris saja dan hanya benar pada situasi dan kondisi
tertentu saja, sehingga terkadang azas ini menjadi bahan pertentangan.
Asas di dalam
suatu ilmu yang sudah berkembang digunakan sebagai landasan yang kokohdan kuat
untuk mendapatkan hasil, teori dan model seperti pada ilmu lingkungan.
Untukmenyajikan asas dasar ini dilakukan dengan mengemukakan kerangka teorinya
terlebihdahulu, kemudian setelah dipahami pola dan organisasi pemikirannya baru
dikemukakanfakta-fakta yang mendukung dan didukung, sehingga asas-asas disini
sebenarnyamerupakan satu kesatuan yang saling terkait dan tidak dapat
dipisahkan satu sama lain (sesuai dengan urutan logikanya). Secara umum
azas yang terdapat pada ilmu lingkungan terdapat 14 azas yang didalamnya
mengenai kehidupan makhluk hidup, alam, energi, ekosistem maupun populasi, dll.
Lingkungan merupakan
tempat untuk melakukan aktifitas-aktifitas semua makhluk hidup. Makhluk hidup
tidak memungkinkan hidup sendiri tanpa interaksi dengan lingkungan. Interaksi
yang dilakukan terus menerus mengakibatkan banyak perubahan-perubahan
yang mempunyai efek negatif dan positif pada lingkungan. Permasahan perubahan akan
teratasi ketika makaluk hidup sadar akan pembelajaran mengenai pengetahuan
lingkungan. Pengetahuan lingkungan memiliki banyak pokok pembahasan. Banyaknya
pokok pembahasan dirangkum dalam mata perkuliahan yaitu pengetahuan lingkungan.
Didalam mata perkulliahan untuk pemahaman lebih lanjut maka perlu pembahasan
mengenai asas-asas pengetahuan lingkungan.
1.2.
Rumusan Masalah
Ø
Apa yang dimaksud dengan ekologi dan ilmu
lingkungan secara umum?
Ø
Apa yang dimaksud dengan ekologi dan ilmu
lingkungan menurut para ahli?
Ø
Apa perbedaan Ekologi dan Ilmu Lingkungan?
Ø
Apa saja asas-asas pengetahuan lingkungan?
1.3.
Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini,
selain untuk memenuhi mata kuliah Pengantar Lingkungan (SoftSkill), juga untuk
menambah pengetahuan mengenai ekologi dan asas-asas pengetahuan lingkungan.
BAB II:
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Ekologi dan Ilmu
Lingkungan Secara Umum
Ekologi adalah ilmu
yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan yang lainnya. Berasal
dari kata Yunani oikos
("habitat") dan logos ("ilmu"). Ekologi diartikan
sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi
antara makhluk hidup dan lingkungannya. Istilah ekologi pertama kali
dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834
- 1914). Dalam ekologi, makhluk hidup
dipelajari sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya.
Pembahasan ekologi tidak lepas dari
pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen
penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik antara lain suhu,
air, kelembaban, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor
biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan
mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi
makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling memengaruhi
dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.
Ekologi merupakan cabang ilmu yang masih relatif baru, yang
baru muncul pada tahun 70-an. Akan tetapi, ekologi mempunyai pengaruh yang besar terhadap cabang biologinya.
Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat mempertahankan
kehidupannya dengan mengadakan hubungan antar makhluk hidup dan dengan benda
tak hidup di dalam tempat hidupnya atau lingkungannya. Ekologi, biologi dan ilmu kehidupan lainnya saling
melengkapi dengan zoologi dan botani yang menggambarkan hal bahwa ekologi
mencoba memperkirakan, dan ekonomi energi yang menggambarkan kebanyakan rantai makanan manusia dan tingkat tropik.
Ilmu lingkungan adalah bidang akademik multidisipliner yang mengintegrasikan ilmu
fisika, biologi, kimia, ekologi, ilmu tanah, geologi, sains atmosfer, dan geografi untuk mempelajari lingkungan, dan solusi dari permasalahan
lingkungan. Ilmu lingkungan menyediakan pendekatan interdisipliner yang
terintegrasi dan kuantitatif untuk mempelajari sistem lingkungan.
Bidang terkait untuk dipelajari
yaitu pembelajaran
lingkungan dan teknik
lingkungan. Pembelajaran lingkungan
menggabungkan berbagai ilmu sosial untuk memahami hubungan antar manusia,
persepsi, dan kebijakan mengenai lingkungan. Teknik lingkungan fokus pada desain dan teknologi untuk
meningkatkan kualitas lingkungan di berbagai aspek. Ilmuwan lingkungan bekerja
pada subjek seperti memahami proses yang terjadi di bumi, mengevaulasi sistem
energi, kendali dan mitigasi polusi, manajemen sumber daya alam, dan efek dari perubahan
iklim. Masalah lingkungan
seringkali mencakup interaksi proses fisika, kimia, dan biologis.
Ilmu lingkungan memulai pembelajaran dan investigasi substantif
dan aktif pada tahun 1960an dan 1970an, didorong oleh:- kebutuhan pendekatan multidisipliner untuk menganalisis masalah lingkungan yang kompleks.
- kedatangan hukum terkait lingkungan yang membutuhkan protokol dan investigasi lingkungan
- tumbuhnya kesadaran masyarakat terhadap aksi nyata dari gerakan yang menyinggung masalah lingkungan
Publikasi bertemakan lingkungan
karya Rachel Carson, Silent Spring, mendorong berkembangnya ilmu lingkungan, bersamaan dengan
bencana lingkungan seperti tumpahan
minyak Santa Barbara tahun 1969 dan sungai Cuyahoga di Cleveland, Ohio, juga pada tahun 1969.
National Center for Education Statistics di Amerika
Serikat mendefinisikan ilmu lingkungan
sebagai:
Program yang fokus pada aplikasi
prinsip biologi, kimia, dan fisika untuk mempelajari lingkungan fisik dan
solusi dan permasalahan lingkungan, termasuk subjek seperti meredakan atau
mengendalikan polusi dan degradasi lingkungan; interaksi antara masyarakat dan
lingkungan alam; dan manajemen sumber daya alam. Termasuk kaidah permodelan
dalam biologi, kimia, fisika, ilmu kebumian, klimatologi, statistik, dan
matematika.
2.2. Pengertian Ekologi dan Ilmu Pengetahuan
Menurut Para Ahli
- Menurut Miller (1975), Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara organisme serta dengan satu sama lain dan dengan lingkungan.
- Menurut Otto Soemarwoto, Ekologi adalah ilmu mengenaihubungan timbal balik antara hidup dan lingkungan sekitarnya.
- Menurut C. Elton, Ekologi adalah ilmu yang meneliti sejarah alam atau perkehidupan alami juga dengan ilmiah.
- Menurut Resosoedarmo, Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara hidup dan lingkungan.
- Menurut Andrewartha, Ekologi adalah ilmu yang membahas penyebaran dan kelimpahan organisme.
- Menurut Krebs, Ekologi adalah ilmu yang meneliti interaksi yang menentukan distribusi dan kelimpahan organisme.
- Menurut Eugene P. Odum, ekologi adalah review alam dan fungsi terstruktur, struktur dan interaksi antara organisme dan lingkungan mereka.
- Perpindahan energi dan materi dari makhluk hidup makhluk hidup lain dan lingkungan menjadi faktor yang menyebabkan hal itu.
- Perubahan populasi atau spesies pada waktu yang berbeda dari faktor-faktor yang menyebabkannya.
- Terjadi antar spesies hubungan (interaksi antar spesies) makhluk hidup dan hubungan antara kehidupan dan lingkungan.
§
Menurut Emil Salim,
lingkungan hidup diartikan sebagai benda, kondisi, keadaan dan pengaruh yang
terdapat dalam ruang yang kita tempati dan mempengaruhi hal yang hidup termasuk
kehidupan manusia. Definisi lingkungan hidup menurut Emil Salim dapat dikatakan
cukup luas. Apabila batasan tersebut disederhanakan, ruang lingkungan hidup
dibatasi oleh faktor-faktor yang dapat dijangkau manusia, misalnya faktor alam,
politik, ekonomi dan sosial.
§
Soedjono mengartikan lingkungan hidup sebagai
lingkungan fisik atau jasmani yang terdapat di alam. Pengertian ini menjelaskan
bahwa manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan dilihat dan dianggap sebagai
perwujudan fisik jasmani. Menurut definisi Soedjono, lingkungan hidup mencakup
lingkungan hidup manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan yang ada di dalamnya.
§
Munadjat Danusaputro Lingkungan
hidup adalah semua benda dan daya serta kondisi termasuk didalamnya manusia dan
tingkah perbuatannya yang terdapat dalam ruang dimana manusia berada dan mempengaruhi
kelangsungan hidup yang lain. dengan demikian, lingkungan hidup mencakup dua
lingkungan, yaitu lingkungan fisik dan lingkungan budaya.
§
Otto Soemarwoto
berpendapat bahwa lingkungan hidup merupakan semua benda dan kondisi yang ada
dalam ruang kita tempati dan mempengaruhi kehidupan kita. Menurut batasan
tersebut secara teoritis ruang yang dimaksud tidka terbatas jumlahnya. Adapun
secara praktis ruang yang dimaksud selalu dibatasi menurut kebutuhan yang dapat
ditentukan.
§
Sambas Wirakusumah Lingkungan merupakan semua
aspek kondisi eksternal biologis, dimana organisme hidup dan ilmu-ilmu
lingkunga menjadi studi aspek lingkungan organisme itu.
Definisi mengenai lingkungan hidup
tidak hanya datang dari para ahli, tetapi definisi tersebut dituangkan pula dalam
undang-undang, yaitu Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup. Di dalam undang-undang ini, lingkungan hidup
diartikan sebagai kesatuan, dan mahluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan
kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya. Menurut Undang-Undang Nomor
32 tahun 2009 tersirat bahwa lingkungan hiduplah yang mempengaruhi mahluk
hidup, termasuk di dalamnya manusia. Manusia hendaknya menyadari kalau alamlah
yang memberi kehidupan dan penghidupan, baik secara langsung maupun tidak
langsung.
2.3. Perbedaan Ekologi dan Ilmu Lingkungan
Ekologi adalah Sains yang kajian interaksi
antara benda hidup yang anda ketahui dan interaksi antara benda hidup dengan
lingkunganya. Perbezaan adalah dalam misi untuk mencari pengetahuan rawatan
semulajadi manusia kesan ttg kandungan yang menyeluruh di persekitaran mereka,
untuk menimbulkan kesedaran dan tanggung jawab dalam pengurusan alam sekitar.
Ilmu
lingkungan adalah ilmu yang mempelajari tentang kedudukan manusia yg pantas
dilingkungannya. Sedangkan ekologi adalah ilmu yg mempelajari ttg interaksi
antar makhluk hidup maupun interaksi antar makhluk hidup dengan lingkunganya.
Perbedaannya terletak pada misi utk mencari pengetahuan menyeluruh tentang alam
& dampak perlakuan manusia terhadap lingkungannya, guna menimbulkan
kesadaran dan tanggung jawab dalam pengelolaan lingkungan.
2.4. Asas – Asas Pengetahuan Lingkungan
- ASAS 1
Menyatakan bahwa
semua energi yang memasuki sebuah organisme, populasi, atau ekosistem yang
dianggap sebagai energi tersimpan atau terlepaskan. Energi dapat diubah dari
satu bentuk ke bentuk lain, serta tidak dapat hilang, dihancurkan, maupun
diciptakan.
- ASAS 2
Menyatakan bahwa
tidak ada sistem perubahan energi sangat efisien. Misalnya pada Hukum
Termodinamika II yaitu “Semua sistem biologi kurang efisien, kecenderungan
umum, energi berdegradasi ke dalam bentuk panas yang tidak balik dan beradiasi
menuju angkasa.”
- ASAS 3
Menyatakan bahwa
materi, energi, ruang, waktu dan keanekaragaman, semuanya termasuk pada sumber
alam.
- ASAS 4
Menyatakan bahwa
semua kategori sumber alam, jika pengadaannya telah maksimal, pengaruh unit
kenaikannya sering menurun dengan penambahan sumber alam sampai ke tingkat
maksimum.
- ASAS 5
Menyatakan bahwa
terdapat dua jenis sumber alam, yaitu sumber alam yang pengadaannya dapat
merangsang penggunaan, dan tidak mempunyai daya rangsang penggunaan.
- ASAS 6
Menyatakan bahwa
Individu dan spesies yang mempunyai lebih banyak keturunan daripada saingannya,
cenderung akan berhasil mengalahkan saingannya tersebut.
- ASAS 7
Menyatakan bahwa
kemantapan pada keanekaragaman suatu komunitas lebih tinggi di alam lingkungan
yang mudah diramal.
- ASAS 8
Menyatakan bahwa
sebuah habitat dapat jenuh atau tidak oleh keanekaragaman takson. Hal tersebut
bergantung kepada bagaimana nicia dalam lingkungan hidup dapat memisahkan
takson.
- ASAS 9
Menyatakan bahwa
keanekaragaman komunitas apa saja sebanding dengan biomasa dibagi
produktivitasnya. Terdapat hubungan antara biomasa, aliran energi, dan keanekaragaman
dalam suatu sistem biologi.
- ASAS 10
Menyatakan bahwa
lingkungan yang stabil perbandingan antara biomasa dengan produktivitas dalam
perjalanan waktu naik mencapai sebuah asimtot. Sistem biologi menjalani
evoluasi yang mengarah pada peningkatan efisiensi penggunaan energi pada
lingkungan fisik yang stabil.
- ASAS 11
Menyatakan bahwa
sistem yang telah mantap mengeksploitasi sistem yang belum mantap. Contohnya
seperti pada hama tikus, serangga dari hutan rawa menyerang tanaman pertanian
dilahan transmigran.
- ASAS 12
Menyatakan bahwa
kesempurnaan adaptasi suatu sifat atau tabiat tergantung kepada kepentingan
relatifnya pada keadaan lingkungan.
- ASAS 13
Menyatakan bahwa
ingkungan yang secara fisik telah mantap memungkinkan terjadinya penimbunan
keanekaragaman biologi pada ekosistem yang mantap, serta kemudian dapat
menggalakkan kemantapan populasi lebih jauh.
- ASAS 14
Menyatakan bahwa
derajat pola keteraturan naik-turunnya populasi tergantung kepada jumlah
keturunan dalam sejarah populasi sebelumnya yang akan mempengaruhi populasi
tersebut.
BAB III:
PENUTUP
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Sebuah perbedaan penting antara ekologi dan
ilmu lingkungan adalah tujuan dari penelitian dalam disiplin ilmu
masing-masing. Tidak seperti ilmuwan bidang lingkungan, ahli ekologi cenderung
fokus penelitian (kajian) mereka pada populasi yang sangat spesifik dari
makhluk hidup, seperti jenis tertentu dari rumput atau kelompok ikan. Ahli
ekologi berusaha untuk memahami bagaimana populasi berinteraksi, bereproduksi,
dan berkembang dalam suatu ekosistem. Para ahli ekologi lebih berkonsentrasi
terutama pada faktor-faktor langsung seperti penyediaan makanan,peristiwa makan
memakan, dan seleksi seksual dalam suatu kelompok melalui pengamatan yang
cermat dan penelitian sejarah. Ekologi menjelaskan perkembangan dan adaptasi
evolusioner yang mempengaruhi suatu spesies.
Ahli lingkungan
melakukan penelitian laboratorium dan lapangan untuk belajar tentang berbagai
faktor yang mempengaruhisuatu daerah. Seperti ekologi, mereka juga mempelajari
makhluk hidup dan perilaku mereka secara rinci. Selain itu, para ahlilingkungan
mempertimbangkan dampak iklim, proses geologi, perubahan suhu, dan siklus air
ketika menyelidiki ekosistem. Sebagai contoh, seorang ahli lingkungan mungkin
melakukan penelitian tentang dampak dari musim kering terutama pertumbuhan
spesies tanaman yang berbeda di suatu daerah. Ilmuwan kemudian dapat mencoba
untuk mengidentifikasi dampak negative yang dihasilkanpada hewan herbivora di
wilayah tersebut.
Dan dalam
asas-asas pengetahuan lingkungan harus kita pelajari karena asas-asas inilah
yang menjadi poros disaat kita memanfaatkan sumber daya alam yang ada di bumi
kita dan semua kekayaan alam yang dimiliki oleh bumi kita tercinta.
3.2.
Saran
Sebagai warga negara yang baik, sudah seharusnya
kita menjaga dan melestarikan lingkungan disekitar masing-masing. Mulai dari tidak
membuang sampah sembarangan, tidak melakukan hal – hal yang dapat merusak atau
mecemari lingkungan. Karena di dalam suatu lingkungan yang bersih, rapi,
terjaga dan terawat dengan baik, maka kita yang tinggal di dalamnya pun akan
merasa nyaman.
BAB IV:
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar