Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi
Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah Penndidikan Kewarganegaraan (SoftSkill) tentang Asas
Wawasan Nusantara
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga
makalah SoftSkill tentang Wawasan Nusantara dapat memberikan manfaat maupun
inpirasi terhadap pembaca.
Bekasi, Mei 2017
Penyusun
BAB I:
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Bangsa Indonesia kaya akan sosial
budaya, sumber daya alam, dan sejarah. Dengan kekayaan tersebut, menjadikan
bangsa Indonesia ini memiliki tujuan dan cita-cita, agar apa yang telah
dimilikinya dapat dijadikan sebuah pencapaian dari sebuah perjuangan seperti
halnya saat Indonesia terlepas dari penjajahan. Bukan sebatas terlepas dari
penjajahan namun, bangsa Indonesia harus mewujudkan cita-cita bangsa, karena
sebuah kemerdekaan itu bukan sebuah pencapaian hasil dalam perjuangan,
melainkan hanya sebagai alat untuk mewujudkan tujuan nasional serta cita-cita
dari bangsa tersebut, khususnya oleh bangsa Indonesia.
Tujuan nasional dan cita-cita
bangsa Indonesia telah tercantum jelas pada Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
Pada alinea ke-2 telah menjelaskan mengenai cita-cita bangsa Indonesia, yaitu
“Dan perjuangan pergerakan Indonesia telah sampailah kepada saat yang
berbahagia dengan selamat sentaosa mengantarkan rakyat Indonesia ke pintu
gerbang kemerdekaan negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat adil dan
makmur”. Mengenai tujuan nasional bangsa Indonesia telah tercantum juga pada
Pembukaan UUD 1945 alinea ke-4, yaitu membentuk suatu pemerintahan negara
Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia, untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,
dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial.
Demi tercapainya tujuan nasional
serta cita-cita bangsa Indonesia tersebut, seharusnya kita memanfaatkan sosial
budaya, sumber daya alam, dan sejarah yang ada serta bagaimana bangsa Indonesia
memandang diri dan lingkungannya. Maka dengan itu kami akan membahas mengenai
cara pandang bangsa Indonesia dalam memandang diri dan lingkungannya, yang
disebut juga dengan Wawasan Nusantara.
1.2.
Rumusan
Masalah
·
Apa saja asas wawasan nusantara?
·
Apa kedudukan wawasan nusantara?
·
Apa saja tantangan implementasi wawasan
nusantara dengan adanya era baru kapitalisme?
·
Apa keberhasilan implementasi wawasan nusantara?
1.3.
Tujuan
Penulisan
Tujuan penulisan makalah, selain
untuk emmenuhi tugas MataKuliah Pendidikan Kewarganegaraan (SoftSkill), juga
untuk menambah pengetahuan tentang asas, kedudukan, fungsi, tantangan
implementasi serta keberhasilan implementasi dari wawasan nusantara.
BAB II:
PEMBAHASAN
2.1. Asas,
Arah Pandang Wawasan Nusantara
Asas wawasan nusantara antara lain:
1. Kepentingan
Yang Sama
Saat
menegakkan dan merebut kemerdekaan, kepentingan bersama bangsa Indonesia ini
menghadapi para penjajah secara fisik dari bangsa lainnya. Sekarang, Bangsa
Indonesia harus menghadapi penjajahan yang berbeda. Misalnya dengan cara mengadu
domba dan memecah belah Bangsa dengan berdalih Hak Asasi
Manusia, Demokrasi dan Lingkungan Hidup. Sementara itu, tujuan kepentingannya
yakni sama untuk menciptakan kesejahteraan dan rasa aman yang lebih baik
ketimbang yang sebelumnya.
2. Keadilan
Kesesuaian
pembagian hasil yang adil, jerih payah dan kegiatan baik itu secara perorangan,
golongan ataupun daerah.
3. Kejujuran
Keberanian
untuk berfikir, berkata dan bertindak sesuai dengan realita serta ketentuan
yang benar walaupun realita atau ketentuan itu pahit dan kurang enak
didengarkan dan dirasakan. Demi terciptanya kebenaran dan kemajuan bangsa dan
negara, hal itu tentu perlu dilakukan.
4. Solidaritas
Diperlukan
adanya kerja sama, mau memberi, dan rela berkorban bagi orang lain tanpa
meninggalkan ciri dan karater budayanya masing-masing.
5. Kerja Sama
Adanya
koordinasi, saling pengertian yang berdasarkan atas kesetaraan sehingga kerja
kelompok, baik kelompok kecil ataupun kelompok besar dapat mencapai sinergi
dengan lebih baik.
6. Kesetiaan terhadap
kesepakatan bersama untuk menjadi Bangsa dan mendirikan Negara Indonesia yang
dimulai, dicetuskan dan dirintis oleh Boedi Oetomo pada tahun 1907, Sumpah
Pemuda pada tahun 1928 dan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus tahun 1945.
Kesetiaan terhadap segala kesepakatan ini sangatlah penting dan menjadi tonggak
utama terciptanya persatuan dan kesatuan di dalam kebhinnekaan. Apabila
kesetiaan ini goyah, dapat dipastikan bahwa persatuan dan kesatuan akan hancur
berantakan.
2.2.
Kedudukan, Fungsi dan Tujuan Wawasan Nusantara
Kedudukan Wawasan Nusantara
Merupakan suatu posisi atau status yang sangat penting dalam
wawasan nusantara, yang memiliki tentang ajaran yang diyakini kebenarannya oleh
masyarakat untuk mencapai dan mewujudkan tujuan nasional. Maka dalam wawasan
nusantara menjadi suatu landasan visional sehingga paradigma nasional memiliki
spesifikasi, dalam menyelenggarakan kehidupan nasional.
Dalam wawasan nusantara dapat dilihat secara stratifikasinya
:
- Pancasila sebagai falsafah, ideology bangsa dan dasar Negara yang berkedudukan sebagai landasan idiil.
- Dalam UUD 1945 segabai landasan konstitusi Negara, berkedudukan sebagai landasan idiil.
- Wawasan nasional sebagai visi nasional, yang berkedudukan sebagai landasan konsepional.
- Ketahanan nasional sebagai konsepsi nasional, yang berkedudukan sebagai landasan konsepsional.
- GBHN sebagai politik dan strategi nasional yang merupakan kebijaksanaan dalam dasar nasional, berkedudukan sebagai landasan operasional.
Dalam paradigma nasional dibentuk secara structural dan
fungsional untuk mewujudkan tujuan dengan mendasarin kehidupan nasional,
berbangsa, dan bernegara.
Fungsi Wawasan Nusantara
Wawsan nusantara berfungsi
sebagai pedoman, motivasi, dorongan, serta rambu-rambu dalam menentukan segala
jenis kebijaksanaan, keputusan, tindakan dan perbuatan bagi penyelenggara
negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat Indonesia dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Tujuan Wawasan Nusantara
Untuk mewujudkan kesatuan dalam
aspek kehidupan baik alamiah maupun sosial, yang tujuannya untuk menjunjung
tinggi kepentingan nasional, dan kepentingan kawasan untuk membina
kesejahteraan, diseluruh dunia. Hal tersebut dapat membantu kita dalam
nasionalisme dikehidupan dengan tujuannya dapat meningkatkan rasa saling
menghormati, dan saling memberi semangat dalam
berbangsa Indonesia dengan pemahaman dan penghayatan wawasan
nusantara.
2.3.
Tantangan Implementasi Wawasan Nusantara dengan Adanya Era Baru Kapitalisme
Dewasa ini kita menyaksikan bahwa kehidupan
individu dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sedang mengalami
perubahan. Dan kita juga menyadari bahwa faktor utama yang mendorong terjadinya
proses perubahan tersebut adalah nilai-nilai kehidupan baru yang di bawa oleh
negara maju dengan kekuatan penetrasi globalnya. Apabila kita menengok sejarah
kehidupan manusia dan alam semesta, perubahan dalam kehidupan itu adalah suatu
hal yang wajar, alamiah.
Dalam dunia ini, yang abadi dan kekal itu adalah perubahan. Berkaitan dengan wawasan nusantara yang syarat dengan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia dan di bentuk dalam proses panjang sejarah perjuangan bangsa, apakah wawasan bangsa Indonesia tentang persatuan dan kesatuan itu akan terhanyut tanpa bekas atau akan tetap kokoh dan mampu bertahan dalam terpaan nilai global yang menantang Wawasan Persatuan bangsa. Tantangan itu antara lain adalah pemberdayaan rakyat yang optimal, dunia yang tanpa batas, era baru kapitalisme, dan kesadaran warga negara.
Dalam dunia ini, yang abadi dan kekal itu adalah perubahan. Berkaitan dengan wawasan nusantara yang syarat dengan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia dan di bentuk dalam proses panjang sejarah perjuangan bangsa, apakah wawasan bangsa Indonesia tentang persatuan dan kesatuan itu akan terhanyut tanpa bekas atau akan tetap kokoh dan mampu bertahan dalam terpaan nilai global yang menantang Wawasan Persatuan bangsa. Tantangan itu antara lain adalah pemberdayaan rakyat yang optimal, dunia yang tanpa batas, era baru kapitalisme, dan kesadaran warga negara.
Penerapan
Wawasan Nusantara harus tercermin pada pola pikir, pola sikap dan pola tindak
yang senantiasa mendahulukan kepentingan negara.
- Implementasi dalam kehidupan politik, adalah menciptakan iklim penyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis, mewujudkan pemerintahan yang kuat, aspiratif, dipercaya.
- Implementasi dalam kehidupan ekonomi, adalah menciptakan tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara merata dan adil.
- Implementasi dalam kehidupan sosial budaya, adalah menciptakan sikap batiniah dan lahiriah yang mengakui, menerima dan menghormati segala bentuk perbedaan sebagai kenyataan yang hidup di sekitarnya dan merupakan karunia Sang Pencipta.
- Implementasi dalam kehidupan pertahanan dan keamanan, adalah menumbuhkan kesadaran cinta tanah air dan membentuk sikap bela negara pada setiap WNI.
Beberapa tantangan Implementasi Wawasan Nusantara :
- Pemberdayaan Masyarakat
John Naisbit dalam
bukunya GLOBAL PARADOX menyatakan : negara harus dapat memberikan peranan
sebesar-besarnya kepada rakyatnya.
Pemberdayaan
masyarakat dalam arti memberikan peranan dalam bentuk aktivitas dan partisipasi
masyarakat untuk mencapai tujuan nasional hanya dapat dilaksanakan oleh
negara-negara maju dengan Buttom Up Planning, sedang untuk negara berkembang
dengan Top Down Planning karena adanya keterbatasan kualitas sumber daya
manusia, sehingga diperlukan landasan operasional berupa GBHN.
Kondisi nasional
(Pembangunan) yang tidak merata mengakibatkan keterbelakangan dan ini merupakan
ancaman bagi integritas. Pemberdayaan masyarakat diperlukan terutama untuk
daerah-daerah tertinggal.
- Dunia Tanpa Batas
a. Perkembangan IPTEK
Mempengaruhi pola
fikir , pola sikap dan pola tindak masyarakat dalam aspek kehidupan. Kualitas
sumber daya Manusia merupakan tantangan serius dalam menghadapi tantangan
global.
b. Kenichi Omahe dalam
bukunya “Borderless Word” dan “The End of Nation State” menyatakan :
dalam perkembangan masyarakat global, batas-batas wilayah negara dalam arti
geografi dan politik relatif masih tetap, namun kehidupan dalam satu negara
tidak mungkin dapat membatasi kekuatan global yang berupa informasi, investasi,
industri dan konsumen yang makin individual. Untuk dapat menghadapi kekuatan
global suatu negara harus mengurangi peranan pemerintah pusat dan lebih memberikan
peranan kepada pemerintah daerah dan masyarakat.
Perkembangan Iptek dan
perkembangan masyarakat global dikaitkan dengan dunia tanpa batas dapat
merupakan tantangan Wawasan Nusantara, mengingat perkembangan tsb akan dapat
mempengaruhi masyarakat Indonesia dalam pola pikir, pola sikap dan pola tindak
di dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
- Era Baru Kapitalisme
a. Sloan dan Zureker
Dalam bukunya
“Dictionary of Economics” menyatakan Kapitalisme adalah suatu sistim ekonomi
yang didasarkan atas hak milik swasta atas macam-macam barang dan kebebasan
individu untuk mengadakan perjanjian dengan pihak lain dan untuk berkecimpung
dalam aktivitas-aktivitas ekonomi yang dipilihnya sendiri berdasarkan
kepentingan sendiri serta untuk mencapai laba guna diri sendiri.
Di era baru
kapitalisme,sistem ekonomi untuk mendapatkan keuntungan dengan melakukan
aktivitas-aktivitas secara luas dan mencakup semua aspek kehidupan masyarakat
sehingga diperlukan strategi baru yaitu adanya keseimbangan.
b. Lester Thurow
Dalam bukunya “The
Future of Capitalism” menyatakan : untuk dapat bertahan dalam era baru
kapitalisme harus membuat strategi baru yaitu keseimbangan (balance) antara
paham individu dan paham sosialis.
Di era baru
kapitalisme, negara-negara kapitalis dalam rangka mempertahankan eksistensinya
dibidang ekonomi menekan negara-negara berkembang dengan menggunakan isu-isu
global yaitu Demokrasi, Hak Azasi Manusia, Lingkungan hidup.
- Kesadaran Warga Negara
a. Pandangan Indonesia tentang Hak dan Kewajiban
Manusia Indonesia
mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama. Hak dan kewajiban dapat
dibedakan namun tidak dapat dipisahkan.
b. Kesadaran bela
negara
Dalam mengisi
kemerdekaan perjuangan yang dilakukan adalah perjuangan non fisik untuk
memerangi keterbelakangan, kemiskinan, kesenjangan sosial, memberantas KKN,
menguasai Iptek, meningkatkan kualitas SDM, transparan dan memelihara
persatuan.
Dalam perjuangan non
fisik, kesadaran bela negara mengalami penurunan yang tajam dibandingkan pada
perjuangan fisik.
2.4.
Keberhasilan Implementasi Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara perlu menjadi
pola yang mendasari cara berpikir, bersikap dan bertindak dalam rangka
menghadapi, menyikapi, dan menangani permasalahan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara yang beroriantasi kepada kepentingan rakyat dan
keutuhan wilayah tanah air. Wawasan Nusantara juga perlu diimplementasikan
dalam kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan serta
dalam upaya menghadapi tantangan – tantangan dewasa ini. Karena itu, setiap
warga negara Indonesia perlu memiliki kesadaran untuk :
1.
Mengerti, memahami, dan menghayati hak dan
kewajiban warga negara serta Hubungan warga negara dengan negara, sehingga
sadar sebagai bangsa Indonesia yang cinta tanah air berdasarkan Pancasila, UUD
1945, dan Wawasan Nusantara.
2.
Mengerti, memahami, dan menghayati bahwa di
dalam menyelenggarakan kehidupannya negara memerlukan Konsepsi Wawasan
Nusantara, sehingga sadar sebagai warga negara yang memiliki Wawasan Nusantara
guna mencapai cita – cita dan tujuan nasional.
3.
Konsepsi wawasan nusantara sehingga sadar
sebagai warga negara yang memiliki cara pandang.
Untuk mengetuk hati nurani setiap
warga negara Indonesia agar sadar bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,
diperlukan pendekatan dengan program yang teratur, terjadwal, dan terarah. Hal
ini akan mewujudkan keberhasilan dari implementasi Wawasan Nusantara.
Implementasi Wawasan Nusantara
Penerapan Wawasan Nusantara harus tercermin pada pola pikir,
pola sikap dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan negara.
a.
Implementasi dalam kehidupan politik,
b.
Implementasi dalam kehidupan Ekonomi,
c.
Implementasi dalam kehidupan Sosial Budaya,
d.
Implementasi dalam kehidupan Pertahanan Keamanan
Ø Kehidupan Politik
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
mengimplementasikan wawasan nusantara, yaitu:
- Pelaksanaan kehidupan politik yang diatur dalam undang-undang, seperti UU partai Politik, UU Pemilihan Umum, dan UU Pemilihan Presiden. Pelaksanaan undang-undang tersebut harus sesuai hukum dan mementingkan persatuan bangsa.Contohnya seperti dalam pemilihan presiden, anggota DPR, dan kepala daerah harus menjalankan prinsip demokratis dan keadilan, sehingga tidak menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa.
- Pelaksanaan kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Indonesia harus sesuai denga hukum yang berlaku. Seluruh bangsa Indonesia harus mempunyai dasar hokum yang sama bagi setiap warga negara, tanpa pengecualian. Di Indonesia terdapat banyak produk hukum yang dapat diterbitkan oleh provinsi dan kabupaten dalam bentuk peraturan daerah (perda) yang tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku secara nasional.
- Mengembagkan sikap hak asasi manusia dan sikap pluralisme untuk mempersatukan berbagai suku, agama, dan bahasa yamg berbeda, sehingga menumbuhkan sikap toleransi.
- Memperkuat komitmen politik terhadap partai politik dan lembaga pemerintahan untuk menigkatkan semangat kebangsaan dan kesatuan.
- Meningkatkan peran Indonesia dalam kancah internasional dan memperkuat korps diplomatic ebagai upaya penjagaan wilayah Indonesia terutama pulau-pulau terluar dan pulau kosong.
Ø Kehidupan ekonomi
- Wilayah nusantara mempunyai potensi ekonomi yang tinggi, seperti posisi khatulistiwa, wilayah laut yang luas,hutan tropis yang besar, hasil tambang dan minyak yang besar, serta memeliki penduduk dalam jumlah cukup besar. Oleh karena itu, implementasi dalam kehidupan ekonomi harus berorientasi pada sektor pemerintahan, pertanian, dan perindustrian.
- Pembangunan ekonomi harus memperhatikan keadilan dan keseimbangan antardaerah. Oleh sebab itu, dengan adanya otonomi daerah dapat menciptakan upaya dalam keadilan ekonomi.
- Pembangunan ekonomi harus melibatkan partisipasi rakyat, seperti dengan memberikan fasilitas kredit mikro dalam pengembangan usaha kecil.
Ø Kehidupan sosial
- Mengembangkan kehidupan bangsa yang serasi antara masyarakat yang berbeda, dari segibudaya,status sosial maupun daerah. Contohnya dengan pemerataan pendidikan di semua daerah dan program wajib belajar harus diprioritaskan bagi daerah tertinggal.
- Pengembangan budaya Indonesia, untuk melestarikan kekayaan Indonesia, serta dapat dijadikan kegiatan pariwisata yang memberikan sumber pendapatan nasional maupun daerah. Contohnya dengan pelestarian budaya, pengembangan museum, dan cagar budaya.
Ø Kehidupan pertahanan dan keamanan
Membagun TNI Profesional merupakan implementasi dalam
kehidupan pertahanan keamanan.
- Kegiatan pembangunan pertahanan dan keamanan harus memberikan kesempatan kepada setiap warga negara untuk berperan aktif, karena kegiatan tersebut merupakan kewajiban setiap warga negara, seperti memelihara lingkungan tempat tinggal, meningkatkan kemampuan disiplin, melaporkan hal-hal yang mengganggu keamanan kepada aparat dan belajar kemiliteran.
- Membangun rasa persatuan, sehingga ancaman suatu daerah atau pulau juga menjadi ancaman bagi daerah lain. Rasa persatuan ini dapat diciptakan dengan membangun solidaritas dan hubungan erat antara warga negara yang berbeda daerah dengan kekuatan keamanan.
- Membangun TNI yang profesional serta menyediakan sarana dan prasarana yang memadai bagi kegiatan pengamanan wilayah Indonesia, terutama pulau dan wilayah terluar Indonesia.
Tantangan-tantangan
Implementasi Wawasan Nusantara antara lain :
1.
Pemberdayaan
masyarakat.
2.
Dunia
Tanpa Batas
3.
Era baru
Kapitalisme
4.
Kesadaran
Warga
BAB III:
PENUTUP
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Sebagai warga
negara yang baik, kita bersama-sama menuju tujuan dan cita-cita nasional bangsa
Indonesia dengan memanfaatkan sosial budaya, sejarah, sumber daya alam, dsb
untuk mewujudkan hal tersebut. Dengan landasan dari falsafah Pancasila serta
UUD 1945. Sehingga kita dapat bersama-sama memandang diri serta lingkungan yang
ada dengan berbagai asas, dan unsur yang telah ada. Yang juga akan menghasilkan
implementasi di berbagai bidang kehidupan.
3.2.
Saran
Untuk para
pembaca semoga dengan ini kita bisa bersama mewujudkan tujuan dan cita-cita
bangsa. Untuk pemerintahan Indonesia semoga lebih baik lagi dalam mengolah
wawasan nusantara sehingga mencapai tujuan yang diharapkan tanpa ada kecurangan
maupun banyak penyimpangan yang menyertainya.
BAB IV:
DAFTAR
PUSTAKA
e-Learning Gunadarma
http://evisusanti1.blogspot.co.id/
http://www.habibullahurl.com/2015/05/asas-wawasan-nusantara.html
http://puputfatika17.blogspot.co.id/2015/04/makalah-wawasan-nusantara.html
http://evisusanti1.blogspot.co.id/
http://www.habibullahurl.com/2015/05/asas-wawasan-nusantara.html
http://puputfatika17.blogspot.co.id/2015/04/makalah-wawasan-nusantara.html